EPILOG
Tapi bagi Chinatsu, cowok ini adalah
satu-satunya yang dia lihat di antara banyak orang.
Meskipun tidak tampan, dia merasa cowok
ini sangat keren. Mungkin Chinatsu masih terbawa suasana karena malam yang
tenang dan indah sebelum tidur.
Tapi bukan karena momen itu saja.
Bukan juga karena terpengaruh suasana.
Karena meskipun setelah tidur dan otaknya
sudah reset, hati Chinatsu tetap tenang tapi hangat.
Dia hanya ingin mendengar suaranya.
Jika Hajime senang, dia ingin tertawa
bersamanya. Jika Hajime ingin menangis, dia ingin Hajime menangis dengan benar
dan ingin selalu berada di sisinya.
Dia ingin lebih merasakan aroma yang
menenangkan ini, merasakan kehangatannya. Dan seperti apa yang Hajime berikan
padanya, Chinatsu juga ingin memberi sesuatu untuk Hajime.
—Lebih, dan lebih lagi.
"Tapi, kalau tidak begitu,
setelahnya kamu akan ingin memberikan lebih lagi dan merasa lebih sayang."
Chinatsu mengingat kata-kata itu.
Dia mengingat saat mereka berciuman dan
memastikan perasaan itu.
Dia tidak pernah memikirkan perasaan di
atas suka. Dia tidak tahu hatinya bisa bergejolak begitu untuk satu orang.
Kata "Aku mencintaimu" yang
diucapkan Hajime, yang hanya pernah dia lihat dan dengar dalam cerita, kini
diterima oleh hatinya. Kini tindakan dan perasaan Chinatsu terikat pada Hajime.
Chinatsu sendiri ingin terikat pada
Hajime. Dia hanya tahu kata-kata itu.
Tapi dia terkejut betapa besar
keinginannya untuk memberikan sesuatu dibanding menerima sesuatu karena
kata-kata itu.
Dan dia merasa bahagia bertemu dengan
Hajime, seorang cowok bernama Sato Hajime, dan bisa sampai ke titik ini.
Hajime tidur dengan tenang. Chinatsu
menyentuh pipinya.
Tidak ada tanda-tanda dia akan bangun.
Chinatsu menarik napas dalam-dalam dengan tenang.
Jawabanku secara spontan sudah aku
tunjukkan dengan tindakan, tapi aku belum mengatakannya dengan kata-kata. Jadi,
aku berpikir untuk mengatakan sesuatu yang sedikit lebih cerdas, namun kemudian
aku berhenti.
Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku
yang sebenarnya dengan kata-kata.
“...Aku, Minamino Chinatsu, juga
mencintai Sato Hajime.”
Aku membisikkan itu di telinganya dan
perlahan memeluknya. Tanpa berkata apa-apa, hanya dengan merasakan
kehangatannya, aku merasa bisa tidur dengan tenang.
Masa depan memang tidak pasti.
Tapi, selama Hajime ada bersamaku, aku
merasa apapun yang terjadi di masa depan, aku akan baik-baik saja.
Apapun yang terjadi nanti, pasti bisa
dihadapi.
Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.